“Adakah sahabat sejati?” tanyaku.
Kau jawab, “Sahabat sejati adalah teman yang mampu memberi warna
kemajuan pada kita baik secara langsung dari dia atau bayangannya!
Dengan premis itu berarti sahabat sejati ADA!.”
Menemukan
di catatan usang..mengernyit aku membacanya berulang. Kutemukan
kebenaran yang nyata dari jawaban itu. Begitulah sahabat sejati
semestinya. Setelah enam tahun berlalu kebenaran jawaban itu lebih
terasa. Dulu aku membenarkan, tapi dengan alasan ‘memang begitulah
seharusnya’ bukan dengan alasan ‘memang begitulah adanya’. Alasan
pertama berangkat dari meyakini baru merasakan, sementara alasan kedua
merasakan sekaligus meyakini.
Terima kasih sahabat-sahabatku, adamu
membuat warna hariku lebih cerah. Membuatku semakin mengagumi-Nya.
Tanpamu, tak akan ada cerita…
Senin, 14 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar